Halo. Nama saya Supri. Nama lengkapnya Supriyadi. Nama panjangnya Supriyadiiiiiiiii. Saya asli orang Tegal. Saya lahir dari sebuah keluarga sederhana. Lahir di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota, membuat saya menguji nyali saya saat saya ingin pindah ke perkotaan.
Sejak dahulu, saya sudah mengidamkan untuk bekerja di kota. Saya melihat keadaan kedua orang tua saya yang sangat menderita di desa. Bajak sawah sendirian, nyari uang sendiri, dan lain sebagainya. Eh, saya kok tiba-tiba ingat sama satu lagu asal perkotaan ya. Apa ya? Yang ada sendiri-sendirinya itu. Ah, bodo ah.
Di usia 27 tahun ini, saya cukup kecewa saat saya berada dan bekerja di kota. Saya diharuskan untuk membeli suatu alat ya, namanya itu kalau tidak salah... kumpotrer. Eh, kumpoterer. Ah, bodo amat dah. Pokoknya itu, kata si bos bisa memudahkan pekerjaan saya sebagai akunting. Tapi malah alat itulah yang membuat pekerjaan saya makin berantakan.
Orang dari toko saya suruh untuk memasang dan menyetel semua alat-alat itu. Jujur, saya tidak mengerti apa yang mereka pasang di meja kerja saya. Terus, saya meminta ajar sang teknisi untuk mengoperasikan semuanya itu. Sialnya, sang teknisi hanya memberitahukanku cara untuk menyalakannya saja.
"Udah, tekan tombol ini aja buat nyalain. Selebihnya saya tidak tahu."
"Sial!" gunamku dalam hati.
Aku mencoba-coba untuk menyalakannya. Langsung saya bingung bukan kepalang. Banyak tulisan-tulisan dengan bahasa alien di sana. Tak kehilangan akal, saya tanyakan kepada teman kerja saya yang kebetulan lumayan mengerti masalah ini. Dia saya suruh ke rumah saya.
"Wah, ini OS-nya belum diinstal. Gimana ya? Bapak punya DVD apa gitu waktu beli ini?"
"Saya tidak tahu pak. Saya tidak pernah melihat DVD/CD di kardus saya."
"Coba saya usahakan lagi ya pak. Besok saya akan kembali ke rumah bapak."
WASEM! Pekerjaanku keteteran semua. Pekerjaan se-gunung Bromo ini harus kukerjakan secara manual. Aku keteteran. Sungguh keteteran.
Keesokan harinya, Pak Agus kembali ke rumahku untuk membenarkan kumpoterer saya. Saya bertanya pada Pak Agus,
"Pak, itu lagi apa pak?"
"Ini, nginstall OS-nya."
"OS? Apa sih pak itu OS?"
"OS itu semacam otaknya komputer. Tak kasih OS Windows XP ya."
"Wedhus? Ya udah deh."
"Windows pak, Windows."
"Lah ya, Wedhus kan?"
"Terserah bapak deh."
Aku manut. 15 menit, saya tunggu. 30 menit, belum selesai juga.
"Pak, berapa lama lagi ya pak?"
"Di sini sih, kurang 1 setengah jam lagi pak."
Gila. Satu setengah jam lagi. Saya menunggunya dengan penuh kebosanan, sampai larut dalam suasana. Tidur maksudnya.
Orang dari toko saya suruh untuk memasang dan menyetel semua alat-alat itu. Jujur, saya tidak mengerti apa yang mereka pasang di meja kerja saya. Terus, saya meminta ajar sang teknisi untuk mengoperasikan semuanya itu. Sialnya, sang teknisi hanya memberitahukanku cara untuk menyalakannya saja.
"Udah, tekan tombol ini aja buat nyalain. Selebihnya saya tidak tahu."
"Sial!" gunamku dalam hati.
Aku mencoba-coba untuk menyalakannya. Langsung saya bingung bukan kepalang. Banyak tulisan-tulisan dengan bahasa alien di sana. Tak kehilangan akal, saya tanyakan kepada teman kerja saya yang kebetulan lumayan mengerti masalah ini. Dia saya suruh ke rumah saya.
"Wah, ini OS-nya belum diinstal. Gimana ya? Bapak punya DVD apa gitu waktu beli ini?"
"Saya tidak tahu pak. Saya tidak pernah melihat DVD/CD di kardus saya."
"Coba saya usahakan lagi ya pak. Besok saya akan kembali ke rumah bapak."
WASEM! Pekerjaanku keteteran semua. Pekerjaan se-gunung Bromo ini harus kukerjakan secara manual. Aku keteteran. Sungguh keteteran.
Keesokan harinya, Pak Agus kembali ke rumahku untuk membenarkan kumpoterer saya. Saya bertanya pada Pak Agus,
"Pak, itu lagi apa pak?"
"Ini, nginstall OS-nya."
"OS? Apa sih pak itu OS?"
"OS itu semacam otaknya komputer. Tak kasih OS Windows XP ya."
"Wedhus? Ya udah deh."
"Windows pak, Windows."
"Lah ya, Wedhus kan?"
"Terserah bapak deh."
Aku manut. 15 menit, saya tunggu. 30 menit, belum selesai juga.
"Pak, berapa lama lagi ya pak?"
"Di sini sih, kurang 1 setengah jam lagi pak."
Gila. Satu setengah jam lagi. Saya menunggunya dengan penuh kebosanan, sampai larut dalam suasana. Tidur maksudnya.
- - -
Baca kembali kelanjutan "#GAPTEK The Blog Series" pada Sabtu, 10 Desember 2016, pukul 7 malam hanya di michaeldavidj.blogspot.com. Sampai ketemu minggu depan!
4 Komentar
Ceritanya bagus, gue suka. Tapi fontnya itu, lho. Agak gimana gitu gue ngelihatnya, wkwkwk
BalasHapusOh, itu. Hahahahahha sengaja sih.. hehe. Gue ganti deh di next post :D
HapusBagus ceritanya...
BalasHapusIya bener, fontnya itu rada aneh menurutku, hahaha
Hari ini yak :D
Hapus*Dengan ngasih komentar, artinya kamu setuju sama peraturan (TOS) blog ini loh ya :D.