#KepetMoment: Privasi dan Transparansi

Sorry guys hari Sabtu kemaren gue ga sempet nge-blog karena ada acara yang begitu sangat penting. *sok sibuk*. Oke, lanjut aja ya.

- - -

Transparansi dan Privasi. Hari-hari ini gue terpikir sama yang namanya privasi dan transparansi. Hmm... enaknya bahas itu kali ya.

Coba lo bayangin gimana privasi lu digembar-gemborin. Gue adalah tipe orang yang... yang sangat nutupin privasi gue.

Ini yang akan gue lakuin kalo ada orang yang pinjem handphone gue. DON'T TRY THIS OKAY!

"Eh, pinjem hape dong"

"Boleh, cuma boleh liat home screen."

"..."

Ada saatnya gue diem ga ngomong apa-apa, dan ada juga gue ngomong banyak. Oke. Iya. Ya sudah lupakan.

Saatnya basa-basi: Hari ini guru Seni Budaya gue ga ada (bukan mati), dan saatnya kita ngomongin sekolah gue.

Oke, lanjut.

Transparansi. Transparansi adalah saat kita mengakui diri kita di depan orang banyak. Semisal, gue punya keterbatasan, yaitu suka salah tingkah di depan orang. Itu gue akui. Gue sangat mendukung transparansi. *hidup transparansi*

Privasi. Privasi adalah di mana ada kerahasiaan-kerahasiaan tertentu kita dan tidak bisa kita atau orang lain sebar luaskan. Gimana rasanya kalau aib lo disebarin? Gue ga suka ada orang yang nyebarluasin privasi gue. Termasuk keluarga gue sekalipun. Betapa rentannya kalo privasi disebarin.

Pesan gue buat kalian-kalian yang ga bisa jaga rahasia temen lu: kunci tuh mulut lu. Kalo ga perlu ngomong ga usah ngomong.

- - -

Eh, udah tahun 2015 ya? Oke, waktunya ngucapin SELAMAT TAHUN BARU YAHH!!! *lebih baik telat ngucapin daripada ga*. Selamat ultah tanggalan!